Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak ada dibuku Pelajaran! Inilah 14 Fakta Dibalik Proklamasi

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah bagi Bangsa Indonesia.Proklamasi membawa Era Baru bagi perjuangan Bangsa Indonesia dalam rangka melawan penjajahan Bangsa Asing,dan bersatu sebagai bagian dari sebuah bangsa yang merdeka.

Teks Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 Agustus 1945 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta.

Sejarah

Ada beberapa fakta dan sejarah tentang proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang di laksanakan pada tanggal 17 agustus 1945.

Bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945,membuat Jepang kemudian menyerah kepada pihak Amerika dan sekutunya.

Momen ini pun kemudian dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.Pada Tanggal 9 agustus 1945,Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat di terbangkan ke kota Dalat, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi sebagai pimpinan tertinggi pasukan Jepang di Asia Tenggara.Mereka mendapat kabar bahwa pasukan Jepang sedang diambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Semetara itu di Indonesia pada tanggal 10 Agustus,Sutan syahrir telah mendengar berita melalui radio bahwa Jepang telah menyerah kepada pihak sekutu.

Mengetahui hal tersebut para pejuang bersiap-siap untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,dan menolak bentuk kemerdekaan yang di berikan sebagai hadiah dari Jepang.

Setelah Soekarno kembali ke tanah air dari pertemuannnya di Vietnam,Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan,karena menganggap hasil pertemuan di kota Dalat sebagai tipu muslihat Jepang.

Namun terjadi perbedaan pendapat antara Golongan Muda dan Golongan Tua dalam rencana Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Golongan muda mendesak agar Proklamasi segera di lakukan,sementara golongan tua lebih mempertimbangkan dan tidak ingin terburu-buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah saat Proklamasi berlangsung.

Konsultasi pun kemudian di lakukan dalam bentuk rapat PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia,Golongan Muda tidak menyetujui rapat tersebut,karena menganggap bahwa PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintahan Jepang,mereka menginginkan kemerdekaan Bangsa Indonesia atas usaha sendiri, bukan atas pemberian Jepang.

Puncaknya adalah pada dini hari tanggal 16 agustus 1945,para pejuang dari golongan muda diantaranya adalah Chaerul saleh,Sukarni,Wikana,Subandrio,D.N Aidit bersama Shodancho Singgih yang merupakan salah seorang tentara PETA dan pemuda lainnya,mereka kemudian menjemput dan membawa Soekarno dan Moh.Hatta ke Rengasdenglok, Karawang.Peristiwa ini di kenal dengan Peristiwa Rengasdenglok.

Tujuan dari penjemputan Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pejuang tersebut adalah agar mereka tidak terpengaruh oleh Jepang,dan juga mereka meyakinkan kembali kepada Soekarno dan Hatta,bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang apapun resikonya.

Malam harinya Soekarno dan Moh.Hatta kembali ke Jakarta.

Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Ir.Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo Djojoadisurjo serta disaksikan oleh Soekarni, Burhanuddin Mohammad Diah, Raden Soediro, dan Sayuti Melik.

Penyusunan teks proklamasi ini dilakukan di kediaman seorang perwira angkatan laut Kekaisaran Jepang yaitu Laksamana Tadashi Maeda,di jalan Imam Bonjol No.1, Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah konsep dari Teks Proklamasi selesai dan disepakati bersama,naskah tersebut kemudian di salin dan diketik oleh Sayuti Melik.

Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan dilapangan Ikada yang saat ini di kenal dengan Lapangan Tugu Monas,namun karena alasan keamanan,pembacaan Proklamasi di pindahkan ke kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56,yang saat ini menjadi Jalan Proklamasi No.1, Menteng, Jakarta Pusat.

Itulah sejarah singkat tentang proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia,dan tahukah kalian?

Fakta Menarik Proklamasi

Terdapat beberapa fakta menarik selama peristiwa proklamasi,dan berikut adalah 14 fakta tentang Proklamasi.

1. Pembacaan Teks Proklamasi

Pembacaan proklamasi kemerdekaan indonesia dilaksanakan pada hari Jum'at,Tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi,atau tanggal 17 agustus 2605 menurut tahun Jepang,dan bertepatan juga dengan tanggal 9 bulan Ramadhan tahun 1364 Hijriyah pada pukul 10 pagi.

2. Tidak Sehat

Bung Karno, sapaan akrab untuk presiden Soekarno ternyata sedang dalam kondisi tidak sehat ketika membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 agustus 1945.

2 jam sebelum pembacaan Proklamasi, Bung Karno masih tertidur pulas di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No.56.Oleh dokternya beliau di diagnosa terserang penyakit Malaria Tertiana,suhu tubuh dari Bung Karno saat itu sangat tinggi sehingga dokternya memberikan obat untuk menurunkan panas.

Bung karno lalu bangun dari tempat tidurnya pada pukul 09:00 pagi,dan pada pukul 10:00 beliau membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

3. Tidak Berpuasa

Karena kondisinya yang sedang tidak sehat, Bung Karno saat itu tidak berpuasa,meskipun sebelumnya sudah sempat makan sahur bersama sahabatnya yaitu Mohammad Hatta.

Atas anjuran dari dokter pribadinya Bung Karno kemudian membatalkan puasanya pada hari itu.

4. Naskah Asli Sempat Menghilang

Naskah asli dari Teks Proklamasi sempat menghilang,naskah rancangan Proklamasi yang ditulis tangan oleh Presiden Soekarno,sempat hilang setelah naskah tersebut diketik ulang oleh Sayuti Melik.

Kemungkinan karena naskah tersebut sudah diketik ulang, Naskah Asli tulisan tangan itu kemudian tidak terlalu di perhatikan, sehingga ikut terbuang.

Burhanudin Mohammad Diah menemukan naskah asli tersebut di keranjang sampah di kediaman Laksamana Maeda dan kemudian mengamankannya.

BM Diah menyimpan naskah asli tersebut dan baru memberikannya kepada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.

Sebelum di ketik oleh Sayuti Melik,Mohammad Hatta atau yang akrab di disapa dengan Bung Hatta,ternyata sempat menugaskan B.M Diah untuk menggandakan atau memperbanyak Teks Proklamasi.

Beliau juga memerintahkan untuk menyebarluaskan teks tersebut.

5. Menggunakan Mesin Ketik

Setelah konsep dari Naskah Proklamasi selesai ditulis oleh Ir. Soekarno dan di sepakati bersama,Sayuti Melik menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan angkatan laut Jerman ,milik mayor laut Dr. Hermann Kandeler.

6. Seorang Prajurit

Selesai pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno kemudian disambung dengan pidato singkat,prosesi selanjutnya adalah Pengibaran Bendera Merah Putih.

Pada awalnya Surastri Karma Trimurti atau lebih dikenal dengan S.K Trimurti yang merupakan seorang wartawan, penulis dan guru Bahasa Indonesia diminta untuk menaikan bendera merah putih,namun beliau menolak dengan alasan Pengibaran Bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit.

Kemudian ditunjuklah Latief Hendraningrat yang merupakan prajurit PETA di bantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.

7. Kain Sprei Katun

Bendera Pusaka Merah Putih atau dikenal dengan sebutan Sang Saka Merah Putih yang di kibarkan pada 17 agustus 1945,dijahit sendiri oleh istri Presiden Soekarno yaitu Ibu Fatmawati.

Beliau menjahit sendiri bendera tersebut,Kain yang beliau gunakan untuk membuat Bendera adalah kain Sprei Katun pemberian dari seorang perwira Jepang dan dikatakan kain merahnya di dapat dari kain penutup milik penjual Soto.

8. Tiang Dari Bambu

Upacara Proklamasi saat itu dilaksankan dengan sangat sederhana,upacara tersebut berjalan tanpa protokol, tanpa musik, tanpa konduktor dan tanpa pancaragam.

Bahkan tiang pengibaran bendera disiapkan hanya beberapa menit sebelum upacara di mulai.

Tiang pengibaran bendera tersebut terbuat dari bambu dan disiapkan oleh barisan pelopor yang dipimpin oleh komandan PETA yaitu Shodancho Latief Hendraningrat dan Shodancho Arifin Abdurahman.

9. Hanya Tiga Agenda

Upacara pada saat itu hanya ada tiga agenda yaitu, Pembacaan Teks Proklamasi,Pengibaran Bendera Merah Putih dan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya,dan yang terakhir adalah sambutan dari walikota Jakarta saat itu yaitu Suwiryo dan Doktor Muwardi.

10. Opsir Jepang Datang Terlambat

Kepala pemerintah militer Jepang mengirimkan lima opsirnya untuk mendatangi Ir. Soekarno dengan maksud untuk melarang Soekarno membacakan Proklamasi,namun kelima opsir tersebut datang ketika upacara telah selesai dilakukan dan proklamasi sudah dibacakan.

Kelima opsir tersebut kemudian pergi meninggalkan tempat upacara setelah sebelumnya sempat di kepung oleh barisan pelopor dengan Senjata Golok dan Bambu Runcing.

11. Klise Foto Dibawah Pohon

Frans Mendoer yang merupakan seorang fotografer jurnalistik adalah sosok yang mengabadikan jalannya upacara proklamasi kemerdekaan indonesia.

Setelah upacara selesai Frans Mendoer dikejar dan didatangi oleh tentara Jepang yang bermaksud untuk merampas dan menghancurkan negatif film atau klise yang dimiliki oleh dirinya.

Beruntung sesaat sebelum kedatangan tentara Jepang,Frans Mendoer berhasil menyembunyikan Klise tersebut di bawah pohon di halaman belakang kantor harian Asia Raya tempatnya bekerja.

Saat di temui tentara Jepang, dia mengaku jika foto-foto Proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah di ambil oleh barisan pelopor.

Foto karya Frans Mendoer membuat Bangsa Indonesia dapat menyaksikan dokumentasi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

12. Diulang Karena Mati Lampu

Pembacaan Teks Proklamasi yang dilakukan pada 17 Agustus 1945 belum sempat direkam karena mati lampu,dan saat itu Indonesia sangat diawasi oleh Jepang.

Pendiri RRI, Jusuf Ronodipuro, meminta Presiden Soekarno untuk mengulang dan merekam pembacaan teks proklamasi.

Namun, niat itu sempat ditolak oleh Soekarno yang menganggap pembacaan Teks Proklamasi hanya berlaku satu kali.

Setelah dibujuk, Presiden Soekarno akhirnya bersedia untuk membacakan kembali teks proklamasi.

Perekaman tersebut baru terlaksana pada 1951 di Studio RRI yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Barat No.4 Jakarta.

Master rekaman teks proklamasi dikirim ke Lokananta di Solo untuk digandakan pada tahun 1959.

Rekaman suara pembacaan Teks Proklamasi yang kita dengar saat ini merupakan hasil rekaman yang dilakukan 6 tahun setelah Indonesia Merdeka.

13. Gelar Proklamator Setelah 41 Tahun

Gelar Proklamator secara resmi di dapat oleh Bung Karno dan Bung Hatta 41 tahun setelah Kemerdekaan Indonesia.Meskipun gelar Proklamator sudah diberikan oleh Rakyat Indonesia sejak tahun 1945,namun pemberian gelar secara resmi dari pemerintah baru di berikan pada tahun 1986 atau 41 tahun setelah Indonesia Merdeka.

Pada awalnya Bung Hatta sempat mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat Perumusan Naskah Proklamasi untuk ikut menandatangani teks tersebut,namun usulan itu kemudian ditolak oleh Sukarni.

Apabila usulan tersebut di setujui maka Proklamator akan berjumlah lebih dari dua orang.

14. Di Tanggal 17 Agustus Lain

Selain sebagai hari jadi Bangsa Indonesia,tanggal 17 Agustus juga merupakan tanggal dimana wafatnya 2 tokoh yang berjasa bagi Bangsa Indonesia yaitu, pencipta Lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman atau yang lebih dikenal dengan W.R Supratman,beliau meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 pada usia 34 tahun.

Selain WR Supratman yang meninggal pada 17 agustus,

Seorang pencetus Ilmu Bahasa Indonesia, yaitu Herman Neubronner Van Der Tuuk yang meninggal pada 17 Agustus 1894 pada usia 69 tahun.

Beliau adalah pencetus dasar Linguistika Modern beberapa bahasa yang dituturkan di Nusantara.

Itulah sejarah singkat tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan beberapa fakta di dalamnya.

Seperti kata pepatah

" bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa-jasa para pahlawannya".

Semoga peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini bisa lebih menumbuhkan sifat patriotisme dan nasionalisme kita sebagai generasi penerus bangsa,agar kita bisa membawa bangsa ini menuju ke masa depan yang lebih baik,dan bisa bersaing dalam konteks yang positif dengan negara-negara lain di dunia.

Posting Komentar untuk "Tidak ada dibuku Pelajaran! Inilah 14 Fakta Dibalik Proklamasi"